THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 20 November 2009

Selasa, 03 November 2009

MENYIKAPI RENTETAN BENCANA

Hanya berselang beberapa minggu dari peristiwa gempa di Jawa Barat, gempa kembali terjadi di Sumatera Barat, tepatnya pada tanggal 30 September 2009. Gempa ini telah memporak-porandakan sumatera barat, khususnya yang berada di kota padang dan di pedalaman Pariaman. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak korban dan kerugian yang di derita warga. Perhatian pemerintah dan masyarakat laen yang tidak menjadi korban gempa menjadi terfokus pada korban gempa sumbar, sampai2 korban gempa Jabar yang masih memerlukan bantuan kini tak begitu diperhatikan lagi.
Selain itu, tanah longsor, banjir behkan kekeringan juga sering terjadi di berbagai daerah di Negara ini. Pernahkah kita berpikir kenapa berbagai bencana seakan
datang silih berganti di negara ini?? Dan apakah bencana alam yang terjadi
hanya karena fenomena alam??

Coba kita renungkan sejenak ayat berikut :
” Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa mereka diuji setiap tahun sekali atau dua kali, kemudian mereka tidak bertaubat dan juga tidak mengambil pelajaran.’ (QS. At-Taubah:126)
Ayat tersebut seperti menggambarkan sejauh mana kepekaan rakyat Indonesia terhadap cobaan yang diberikan Allah. Allah menganggap sebuah masyarakat keterlaluan, jika ia memberikan ujian atau peringatan sekali atau dua kali setahun ( baik gempa atau banjir) tetapi mereka tidak mengambil pelajaran dan tidak bertaubat.
Sedangkan bencana yang terjadi di Indonesia sudah berkali-kali, dan sampai sekarang kita kita belum dapat mengambil pelajaran dan belum bertaubat.
Tujuan Allah menurunkan musibah adalah agar manusia
menyesali dosa, bertaubat , berhenti dari kedurhakaan dan memperbaiki diri.
Pelajaran yang dapat diambil bahwa semua yang terjadi bisa berupa peringatan,
ujian dan hukuman. Peringatan bahwa dosa akan membawa bencana. Coba simak ayat berikut:

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu
negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu(supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

(QS. AL-Isra:17)
Bila tujuan Allah menimpakan bencana suatu negeri agarpenduduknya bertaubat, maka bencana ter sebut akan berlangsung terus sampai
kita dapat mengambil pelajaran dan bertaubat.. Pelajaran yang kita ambil dari musibah dan bencana adalah bahwa semuanya terjadi bukan hanya sekedar fenomena alam, melainkan peringatan dari Allah agar manusia kembali menjalankan
syariat-Nya..
Ada 3 golongan manusia dalam menyikapi peringatan Allah :

1. manusia yang insaf setelah ditegur Allah.

Dan barangsiapa yangmengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepadaAllah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An Nisa : 110)
2. Manusia yang bersikap tidak tahu menahu.Bencana yang sering menimpa tidak membuatnya berpikir kenapa ini bisa terjadi, sehingga tidak membuatnya insaf dan bersikap cuek saja.
3. Manusia yang sadar, tapi hanya ketika sedang ditimpa bencana saja.
setelah bencana dan masalahnya berakhir dia kembali berbuat dosa.
Semoga kita termasuk golongan manusia pertama yang ketika ditimpa bencana, kita dapat mengambil pelajaran dan bertaubat. Mengambil pelajaran bahwa musibah membawa kehancuran yang merata dalam waktu sekejap memberikan peringatan bahwa segala kenikmatan dunia, jabatan , pangkat, harta cepat atau lambat akan sirna. Maka kita jangan sampai melalaikan diri dari patuh kepada Allah, jangan sampai semua kenikmatan duniawi digunakan untuk maksiat sehingga mengantarkan kepada laknat Allah dunia dan akhirat.

Na’udjubillah..